Rabu, 27 Oktober 2021

JURNAL & BACAAN ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNOLOGI


Nama : Jimmi Eduard Simangunsong 
Nim    : 201401106
Kom   : C





Judul : Etika Teknologi InformasiDalam Memanfaatkan Teknologi Informasi

Penulis : Hanif Jabbar Ilmi S

Sumber:http://repository.untagsby.ac.id/9019/1/ETS_etika%20TI%20D_hanif%20jabbar%20ilmi%20s_14618000169.pdf

Alasan Pentingnya Etika Komputer

James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tingi akanetika komputer: kelenturan secara logis,faktor tranformasi,dan faktor ketidak tampakan.

1.Kelenturan secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk memprogram komputeruntuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.

2.Faktor tranformasi alasan atas etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapatmengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah email.

3.Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karenamasyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidak tampakan operasi internal inimemberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak ,dan menyalahgunakan yang tidak tampak :

 a.Nilai pemrograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan program kedalamprogram yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.

 b.Perhitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga penguna tidak dapat memahaminya.

 c.Penyalahgunaan yang tidak tampak mencangkup tindakan yang disengaja yang melintasi atasan hukum maupun etis. Semua tindakan kejahatan computer berada pada kategori ini, misalnya tindakan tak etis seperti pelanggaran hak individu akan privasi. 


MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.

Kode Etik 
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dinuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak. 

Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat.
1. Keharusan Moral Umum. Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang
pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan kerahasiaan).
2. Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik. Hal ini berkenaan dengan dimensidimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas.
3. Keharusan Kepemimpinan Organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para pengguna.
4. Kepatuhan terhadap Kode Etik. Di sini, anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk
kode etik. Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan computer -
moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal. Tabel 10.1 mengilustrasikan bagaimana lima wilayah ini dibahas oleh tiga bagian utama. Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer.

Topik yang Tercakup dalam Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM
Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode etik ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1. Masyarakat
2. Klien dan atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri Sendiri
Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian (Masyarakat, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri.

Pendidikan Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.

1.Mata Kuliah di Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model
kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus ditawarkan institusi pendidikan.

2.Program Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika.

3.Program Edukasi Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika. Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industry, dan program professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial.

KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga Negara yang memiliki tanggug jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum. Sama halnya seperti pelaksanaan teknologi informasi walaupun berkecimpung di dunia maya namaun perlu mengetahui regulasi yang ada. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan. Untuk menjaga itu semua diperlukanlah sebuah aturan atau undang-undang yang mengatur mengenai itu. Banyak Negara maju telah mempunyai undang-undang khusus mengenai komputer. Hal yang dapat ditimbulkan bukan hanya masalah akses data pribadi secara bebas tapi juga menyangkut kejahatan komputer dan juga hak paten peranti lunak.intinya hal yang perlu diketahui yaitu Moral,dimana Moral adalah keyakinan dan penilaian secara tradisi tentang baik atau buruknya hal yang dilakukan. Moral juga merupakan institusi social yang memiliki sejarah dan aturan-aturan tertentu. Kita mulai mempelajari aturan-aturan moral sejak masa anak-anak, kita dapatkan itu mulai dari orang tua, lingkungan keluarga, lingkungan rumah, ataupun lingkungan sekolah dan masyarakat.dengan terciptanya moral manusia yang bagus akan memperlancar proses kehidupan yang aman dan sejahtera.dengan demikian tidak terjadi pelanggaran dalam hal apapun seperti contoh teknologi informasi di atas.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Judul : Etika Profesi Bidang IT
Penulis : Robby

Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah :Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlakNilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adapt istiadat /kebiasaan yang baik.
Perkembangan etika studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan,menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusiadalam kehidupan pada umumnya.

Moral
Sony Keraf ( 1991 ) : moralitas adalah system tentang bagaimana kita harus hidupdengan baik sebagai manusia.
Frans Magnis Suseno ( 1987 ) : etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Moralitas menekankan, “ inilah cara anda melakukan sesuatu”Etika lebih kepada, “mengapa untuk melakukan sesuatu itu harus menggunakancara tersebut ?

Etika & Moral
Secara etimologi etika dapat disamakan dengan Moral. Moral berasal dari bahasa latin“mos” yang berarti adapt kebiasaan.Moral lebih kepada rasa dan karsa manusia dalam melakukan segala hal di kehidupannya.Jadi Moral lebih kepada dorongan untuk mentaati etika.

Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika
Kebutuhan individu
Korupsi
Alasan ekonomi
Tidak ada pedomanArea “abu-abu”, sehingga tak ada panduan
Perilaku dan kebiasaan individu
Lingkungan tidak etis
Pengaruh dari komunitas
Perilaku orang yang ditiru
Efek primordialisme yang kebablasan

Sangsi Pelanggaran Etika
Sanksi Sosial
Skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat “dimaafkan”.

Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum pidana menempati prioritas utama,diikuti oleh hokum Perdata.

Etika & Teknologi
Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untuk memudahkanpekerjaannya.Kehadiran teknologi membuat manusia “kehilangan” beberapa sense of humanyang alami.( otomatisasi mesin refleks / kewaspadaan melambat ) Cara orang berkomunikasi, by email or by surat, membawa perubahan signifikan,dalam sapaan / tutur kata.Orang berzakat dengan SMS, implikasi pada silaturahmi yang “tertunda”Emosi ( “touch” ) yang semakin tumpul karena jarak dan waktu semakin biasdalam teknologi informasi

Isu-Isu Pokok Etika Komputer
Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) / melumpuhkantarget

Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkanpengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam duniaanonymouse.Diperlukan adanya aturan tak tertulis Netiket, Emoticon.E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yangtelah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkanimplikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymouse-an tadi

Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegalsoftware dst.Tanggung jawab profesiSebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitasyang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer &Informatika-1974 )

Pentingnya Etika di Dunia Maya
Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah membentuk komunitasmasyarakat tersendiri. Surat menyurat yang dulu dilakukan secara tradisional (merpatipos atau kantor pos) sekarang bisa dilakukan hanya dengan duduk dan mengetik surattersebut di depan computer.Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:
a. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
c. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseoranguntuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng denganmelakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
d. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saatdan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

Netiket : Contoh Etika BerinternetNetiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet.
a. Netiket pada one to one communications
Yang dimaksud dengan one to one communications adalah kondisi dimana komunikasi terjadi antarindividu “face to face” dalam sebuah dialog.

b. Netiket pada one to many communications
Konsep komunikasi one to meny communications adalah bahwa satu orang bisaberkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus. Hal itu seperti yang terjadi padamailing list dan net news.
c. Information servicesPada perkembangan internet, diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru yangdisebut layanan informasi (information service). Berbagai jenis layanan ini antaralain seperti Gropher, Wais, Word Wide Web (WWW), Multi-User Dimensions(MUDs), Multi-User Dimensions which are object Oriented (MOOs)

Pelanggaran Etika
Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat, sanksi yang diperoleh terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi social. Sanksi social bisa saja berupa teguranatau bahkan dikucilkan dari kehidupan bermasyarakat.Demikian juga dengan pelanggaran etika berinternet. Sanksi yang akan diterimajika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan berkomunikasi berinternet

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Judul : Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Penulis : Yoki Firmansyah M.KOM

Pengertian Etika
Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. 
Definisi etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar dan salah, baik dan
buruk, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Kata etika berasal dalam bahasa Yunani Kuno yakni ethikos, yang berarti timbul dari kebiasaan. Sedangkan pengertian etika menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.
A. Etika Menurut Para Ahli
Selain definisi secara umum, ada banyak lagi definisi etika yang berbeda beda dari para ahli. Para ahli dan pakar berbeda pendapat dalam mendefinisikan apa itu etika
- Menurut Aristoteles
Pengertian etika menurut Aristoteles dibagi menjadi dua, yaitu Terminius Technicus dan Manner and Cutom. Terminius Technicus adalah sebuah etika yang dipelajari sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan manusia, Sedangkan Manner and Cutom adalah sebuah pembahasan etika yang berhubungan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam diri manusia, sangat terkait dengan baik dan buruknya suatu perilaku, tingkah, atau perbuatan manusia.
- Menurut Prof. Robert Salemon
Etika bisa diartikan sebagai sebuah karakter individu atau sebagai hukum yang social yang mengatur, mengendalikan dan membahas perilaku manusia.
- Menurut Fagothey
Pengertian etika menurut Fagothey adalah studi tentang kehendak menusia yang berhubungan dengan benar dan salah dalam bertindak.
- Menurut K. Bertens
Menurut K. Bertens, definisi etika adalah sebagai berikut:
  • Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat
  • Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik
  • Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama
dengan filsafat moral
- Menurut Kattsoff
Menurut Kattsoff, etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia.
- Menurut DR. James J. Spillane
Etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan suatu tingkah laku manusia di dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih mengarah ke penggunaan akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.
- Menurut Drs. O.P. Simorangkir
Arti etika didefinisikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Menurut Drs. Sidi Gajalba
Dalam sistematika filsafat, etika adalah suatu teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Menurut Drs. H. Burhanudin Salam
Definisi etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
- Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian etika menurut KBBI adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral. Etika bisa juga diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak serta didefinisikan sebagai nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
B. Ciri Ciri Etika
Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri dan karakteristik etika sebagai sebuah studi ilmu pengetahuan sosial.
  • Etika sifatnya absolut atau mutlak.
  • Etika menilai baik buruknya perilaku seseorang
  • Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan.
  • Etika berkaitan dengan cara pandang dari sisi batin manusia.
  • Etika berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.
C. Macam Macam Etika
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai apa saja macam-macam etika secara umum dan penjelasannya.
- Etika umum
Etika umum adalah jenis etika yang berhubungan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara etis. Etika umum juga berkaitan dengan cara-cara manusia mengambil keputusan etis dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar sebagai pegangan manusia dalam berbuat.
- Etika khusus
Etika khusus adalah jenis etika berupa penerapan konsep moral standar dalam situasi kehidupan yang khusus. Etika khusus dibagi menjadi dua jenis, yakni etika individual dan etika sosial.
o Etika individual adalah bentuk etika yang menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri.
o Etika sosial adalah bentuk etika berfokus pada kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.
- Etika deskriptif
Etika deskriptif adalah jenis etika yang berupaya untuk membidik secara kritis dan rasional tingkah laku dan perilaku manusia serta apa yang dicari oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai.
- Etika normative
Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menetapkan berbagai tingkah laku dan pola perilaku baik yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai moral.
D. Contoh Etika
Contoh etika dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini merupakan beberapa contoh-contoh etika.
  • Memberi salam saat bertamu ke rumah seseorang.
  • Mengucapkan terima kasih saat mendapat bantuan dari orang lain.
  • Memohon maaf jika melakukan kesalahan.
  • Membuang sampah di tempat sampah.
  • Menghormati orang yang lebih tua.
  • Menjalankan keprofesian sesuai kode etik yang ditetapkan.

Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi
Informasi apapun yang didapat dari teknologi informasi yang digunakan, haruslah digunakan dengan bertanggung jawab. Harus mengedepankan aspek menghormati martabat, asas kemanfaatan, berkeadilan, persetujuan dan aspek kerahasiaan harus benar-benar diperhatikan dalam proses pengambilan dan pengolahannya. Undang-undang ITE pasal 32 memang sudah mengatur tentang interfensi penggunaan data. Namun pada kenyataannya hingga hari ini ilmuwan, peneliti maupun perusahaan tidak memperhatikan hal tersebut. Ini menjadi kekhawatiran berbagai pihak yang aktif menggunakan teknologi. Karena sudah banyak contoh penyalahgunaan data yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Disinilah peran penting penegakan etika dalam bidang teknologi informasi. Etika profesi teknologi informasi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari etika
pada umumnya. Profesi pada bidang teknologi informasi menitikberatkan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai teknologi informasi. Profesi intu menciptakan produk yang dapat mempengaruhi masyarakat luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang teknologi. Tanggung jawab dari profesi bidang teknologi informasi meliputi kemanan dan keselamatan data.
Contoh Etika Profesi dalam bidang teknologi informasi diantaranya:
- Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain
- Tidak mencampuri pekerjaan komputer orang lain
- Tidak mengintip file orang lain
- Tidak menggunakan komputer untuk mencuri
- Tidak menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Judul : PERAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Penulis : Kiki Kusumawati, ST., MMSI

Profesionalisme Dibidang ITIstilah profesi untuk setiap bidang profesi mempunyai kode etik yang mengatur bagaimana orang profesional bertindak dan berfikir. Salah satunya dibidang teknologi informasi juga diperlukan rambu-rambu yang mengatur profesional dalam melakukan kegiatan. Ada kode etik yang dibuat oleh oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT.
Ciri-ciri profesionalisme lainya di bidang IT:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang IT
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya Suatu prinsip yang bersifat umum dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama. Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah: 
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya 
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan 
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan? kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu 
4. Standar-standar etika mencerminkan/ membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas
 5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi 
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undangundang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian, diperlukan rambu-rambu tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Sejauh yang saya ketahui, belum ada Kode Etik khusus yang ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini, namun usahanya belum sampai menghasilkan suatu kesepakatan. Dalam tulisan ini, saya ingin memusatkan perhatian kepada Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT. 
Kode Etik ini menekankan agar software engineer (IT profesional) memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga agar profesinya adalah profesi yang bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan profesi yang terhormat. Komitmen ini tercermin pada saat seorang software engineer melakukan kegiatannya dalam membangun software, mulai dari melakukan analisa, membuat spesifikasi, membuat design, melakukan coding, testing maupun pemeliharaan software. Pada setiap kegiatan tersebut, peran software engineer sangat penting, karena ia turut menentukan hasil akhir dari suatu pengembangan sistem. Dengan kata lain, dia berada dalam posisi untuk berbuat kebaikan atau berbuat yang merugikan orang lain. Untuk itulah pentingnya Kode Etik ini diterapkan oleh setiap individu software engineer. Kalau kita melihat Kode Etik seperti yang disebutkan di atas, ada lima aktor yang perlu diperhatikan: 
1. Publik 
2. Client 
3. Perusahaan 
4. Rekan Kerja 
5. Diri Sendiri Kepentingan publik (public interest) mendapat perhatian cukup besar dalam kode etik. Dalam melakukan kegiatannya, seorang software engineer dituntut untuk konsisten dengan kepentingan publik. Bahkan dalam rangka memenuhi kewajiban kepada client dan perusahaan pun kita dituntut untuk juga memikirkan kepentingan publik. Untuk software yang menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya software flight control untuk pesawat terbang, kepentingan publik sangat penting, yaitu salah satunya adalah safety. Definisi konsisten dengan kepentingan publik dalam kasus ini adalah agar kita membangun suatu software flight control yang reliable dan sesuai dengan fungsinya. Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair dengan rekan kerja kita. Tidak bolehlah kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan memberi data atau informasi yang keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang. Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai sesama profesional IT. Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain: 
1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. 
2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih dahulu. 
3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat profesional IT vendor.
Persaingan yang tidak sehat akan menghasilkan zero-sum game, yaitu kondisi dimana seorang dapat maju dengan cara membuat orang lain mundur. Dengan bertindak fair, dapat dimungkinan dua pihak yang berkompetisi dapat sama-sama maju. Walaupun Kode Etik di atas belum secara resmi diadopsi oleh asosiasi profesi di Indonesia, namun tidak ada salahnya apabila kita para profesional di bidang Software Engineering mengadopsinya secara pribadi. Selain hal tersebut merupakan bentuk pertanggung-jawaban moral sebagai profesional di bidangnya, mengadopsi kode etik akan mengangkat citra kita ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, dengan mulai mengikutinya sejak awal, maka, ketika suatu saat kode etik tersebut menjadi resmi diadopsi, kita telah siap.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Judul : Manfaat Etika Profesi Konsultan IT Terhadap Kepercayaan Perusahaan
Penulis : Candra Kurniawan

Menurut Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan (INTAKINDO) disebutkan bahwa
kode etik hukum yang fundamental bagi seorang konsultan dalam menyelesaikan tugas-tugas profesionalnya sebagai berikut :
1. Memegang teguh kepentingan akan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
publik.
2. Melaksanakan layanan hanya dalam bidang yang dikuasainya.
3. Mengeluarkan pernyataan umum hanya dengan cara yang obyektif dan benar.
4. Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia dan
terpercaya.
5. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang menipu.
Memperlakukan dirinya secara terhormat, bertanggung jawab, beretika dan mematuhi hukum untuk memperbaiki kehormatan, reputasi, dan manfaat profesinya sebagai konsultan.

Karakteristik Konsultan IT
Berikut ini beberapa karakteristik dari seorang konsultan IT, yaitu:
1. Kehalian IT yang baik
Pengetahuan terhadap dunia IT secara teknis dapat sangat membantu seorang
konsultan dalam membantu perusahaan untuk mengatasi suatu permasalahan yang
sedang dihadapi.
2. Berpengalaman dalam pencarian solusi 
Suatu perusahaan yang sedang mengatasi sebuah permasalahan kritis, biasanya membutuhkan suatu solusi yang cepat dan tepat guna. Disinilah faktor pengalaman dari seorang konsultan dapat diuji untuk memberikan suatu solusi yang baik.
3. Ahli proses bisnis yang berpengatahuan
Seorang konsultan IT harus dapat menganalisa dengan baik mengenai beberapa faktor yang berkaitan dengan solusi masalah yang dihadapi, seperti, faktor uang, waktu, dan sumber daya lain yang terkait.
4. Agenperubahan
Secara umum dapat dijabarkan, bahwa seorang konsultanmerupakan suatu agen yang memberikan suatu perubahan dari sistem yang sedang berjalan dalam suatu perusahaan.
5. Pemimpin yang percaya diri
Sikap kepemimpinan yang meyakinkan, dapat membuat kinerja yang baik dariseorang konsultan dalam memberikan solusi kepada perusahaan yang menyewa
jasanya.
6. Pendengar yang baik
Konsultan IT yang efektif akan berani dan mampu menghayati kebutuhan suatu perusahaan akan solusi yang dihasilkan. Mendengarkan kebutuhan perusahaan yang menyewa jasa mereka yang berusaha menjelaskan secara rinci dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai sistem yang sedang berjalan.
7. Mengupayakan komunikasi yang efektif
Tanpa komunikasi yang efektif, hubungan konsultan IT dengan perusahaan akan menjadi rusak. Kepercayaan yang telah dimiliki konsultan dapat menghasilkan suatu gambaran yang buruk dalam keberlangsungan kinerja konsultan itu sendiri.
8. Manajer yang terorganisir.
Konsultan IT harus terorganisasi dan konsisten sebagai pemimpin atau manajer yang efektif dalam melanjutkan peran konsultasi dari konsultan itu sendiri.

Tugas dan TanggungJawab
Konsultan IT bekerja secara partnership dengan client, menganjurkan mereka bagaimana untuk menggunakan teknologi informasi agar memenuhi sasaran bisnis atau menyelesaikan suatu masalah. Secara umum konsultan bekerja untuk memperbaiki struktur dan efisiensi dan sistem IT organisasi. Konsultan IT dapat terlibat dalam bermacam aktivitas seperti marketing, manajemen proyek, customer relationship management (CRM) dan system development. Ada beberapa tugas seorang konsultan IT
yang harus dikerjakan dalam melaksanakan pekerjaannya di suatu perusahaan antara lain :
1. Menganalisahal-hal yang berhubungan dengan IT.
2. Memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi organisasi.
3. Melakukan koordinasi dengan semua komponen yang terlibat dalam pekerjaan.
4. Memastikan pekerjaan dilaksanakan ontime dan ontrack.
5. Memberikan masukan teknis untuk memperlancar pekerjaan.
Mereka juga bertanggung jawab untuk pelatihan user dan feedback. Pada banyak perusahaan, tugas tersebut dilakukan oleh IT Project Team.

Hak yang didapatkan seorang konsultan dari sebuah perusahaan dan sebaliknya Seorang konsultan berhak untuk memperoleh hak-haknya dari perusahaan untuk mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugasnya. Beberapa hak tersebut
diantaranya :
1. Mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem yang berjalan sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan.
2. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Mengetahui stakeholder yang terlibat dalam proyek yang sedang dikerjakan.
4. Mendapatkan royalti atas solusi yang telah diberikan kepada perusahaan.
Sedangkan hak yang diperoleh perusahaan dari seorang konsultan antara lain :
1. Mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi perusahaan.
2. Mendapatkan pelatihan dari sistem baru yang diterapkan.
3. Mendapatkan pelayanan pemerliharaan dari sistem yang telah di usulkan oleh
konsultan sebagai solusi atas permasalahan yang di hadapi perusahaan.

Isu etika profesi IT seorang konsultan dan pengaruhnya terhadap perusahaan. Beberapa isu permasalahan yang berkaitan dengan etika profesi seorang konsultan IT diantaranya :
1. Resume/Portofolio yang di lebih-lebihkan.
Beberapa konsultan terkadang membuat tambahan dalam hal resume yang mereka ajukan untuk perusahaan dengan maksud agar terlihat berpengalaman dalam bidangnya sesuai persyaratan yang diminta perusahaan. padahal dalam kenyataannya konsultan tersebut tidak seperti yang dideskripsikan dalam resumenya. Pandangan Konservatif : Seorang konsultan IT yang tidak berasal dari perguruan tinggi yang sesuai serta tidak memiliki pengalaman bekerja, tidak dapat diterima di suatu perusahaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan kerja yang diminta oleh perusahaan.

Pandangan Liberal : Perusahaan tidak memperdulikan latar belakang konsultan it tersebut selama dia dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Perusahaan akan memeberikan dia waktu untuk bekerja dan mampu atau tidaknya seorang konsultan akan terlihat seiring dengan waktu yang telah disepakati.
Ringkasan : Keputusan utntuk mempekerjakan atau tidak seorang konsultan IT, baik yang memiliki pengalaman atau tidak tergantung dari perusahaan itu sediri.
2. Menyimpan berkas/data rahasia perusahaan setelah kontrak kerja selesai.Konsultan IT sering menyimpan pekerjaan mereka sebelumnya sebagai bagian dari portofilio mereka. Beberapa dari data tersebut adalah rahasia dan sebagian dari konsultan memiliki izin untuk menggunakannya. Apakah konsultan berhak untuk menyimpan data ini ?
Pandangan Konservaitf : Setelah kontrak kerja selesai, konsultan IT harus meninggalkan semua pekerjaan beserta data-data perusahaan baik rahasia / tidak. Dikarenakan semuanya itu merupakan milik perusahaan dan sebagai hasil pelayanan dari konsultan terhadap perusahaan. Jika di perusahaan baru mereka meminta sample dari pekerjaan sebelumnya maka konsultan tersebut dapat mengatakan itu adalah rahasia.
Pandangan Liberal : Karena konsultan IT bekerja keras untuk proyek tertentu dan dalam jangka waktu tertentu, maka konsultan tersebut berhak untuk menyimpan data-data perusahaan selama itu tidak bertentangan dengan kesepakatan kontrak.
Ringkasan : Ada keseimbangan antara karir pribadi seorang konsultan IT dengan privasi klien sebelumnya. Jika konsultan IT tersebut ingin menambah portofolionya maka dapat memodifikasi pekerjaan sebelumnya sehingga tidak mengidentifikasi perusahaan tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar